SingASong

Maudy Ayunda http://galeri-info-unik.blogspot.com/ - Perahu Kertas

Powered by mp3skull.com

Kamis, 20 September 2018

KEHIDUPAN PPG SM-3T BERASRAMA


Sudah lama tak utak atik blog ini, kira2 uda ada setahun gak ada ngeposting apapun, padahal sebenarnya banyak hal yang bisa di sharing, maklum kesibukan dan sok kesibukan yang menerpa beberapa bulan diriku di asrama ini menjadikan diriku semakin sok sibuk hehe

Kurang lebih delapan bulan aku dan teman-teman SM-3T UNP makan, minum, tidur, dan mandi di Asrama ini, tepatnya di Asrama Mahasiswa Putri Jalan Patenggangan, Padang Provinsi Sumatera Barat. Berbagai fenomena uda terjadi disini, eh fenomena ??? kayak tragedi aja yaa wkwk… pokoknya uda banyaklah pengalaman yang terjadi di Asrama ini, apo be emang pengalamannyo tuuh???

Nah aku cerita dulu yaa,, emang dari tadi lagi ngapain??? Haha.. lagi cuapcuap dak jaleehh!! >,<
Ya kamilah orang beruntung itu, dapat beasiswa PPG berasrama yang diperuntukan bagi Alumni  SM-3T (Sarjana Mendidik di Daerah 3T), PPG yang kami jalani sudah berjalan delapan bulan lamanya, menunggu beberapa bulan lagi sampailah kami kepada babak terakhir PPG di akhir tahun yaitu UTN. Tapi sebelum cerita jauh-jauh tentang UTN yang menjadi momok terbesar bagi mahasiswa PPG, aku mau cerita dulu ni bagaimana pengalaman disini.

Sekitar akhir bulan Januari , lewat web SM-3T kami dikabarkan untuk kembali melanjutkan study di Universitas yang dipilihkan dari pusat. PPG (Pendidikan Profesi Guru), adalah program pendidikan yang sedang ku  jalani saat ini di Universitas Negeri Padang bersama teman-teman dari berbagai jurusan lainnya. Untuk apasih sebenarnya PPG itu? Nah, teman-teman pastinya sudah dengar sendirikan kalau sekarang sarjana pendidikan tidak ada lagi yang mendapatkan Akta IV seperti angkatan-angkatan terdahulunya, beda zaman beda lagi sistemnya, sekarang setelah lulus dari S1 kependidikan, seorang calon guru harus sekolah profesi kependidikan dulu sebagai pematangan keprofesionalan di bidang ilmunya, setahun lamanya program profesi pendidikan harus di jalani, dan apa saja sih kegiatan di PPG itu? PPG berlangsung selama satu tahun alias 2 semester lamanya, pada semester pertama kami disibukkan dengan berbagai kegiatan di kampus seperti wokshop perangkat ajar dan peer teaching, sedangkan pada semester kedua kami harus menjalani PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) lagi! Kok lagi? Iya karena ini kali kedua, setelah sebelumnya di S1 dulu udah pernah PPL, agak gimana gitu emang jadinya, secara waktu SM-3T kemarin kami sudah mengajar dan benar-benar jadi seorang guru di daerah 3T, nah sekarang PPL lagi, tapi tak apalah mungkin memang ini jalurnya untuk menuju kepropesionalan.


Semester kedua yang kami jalani bukan hanya tentang PPL yang berlangsung selama 3 bulan, tapi juga tentang penelitian tindakan kelas (PTK) yang harus kami lakukan selama PPL, selain itu kami juga dituntut untuk UKIN (Uji Kinerja ) di akhir PPL, kemudian setelah kegiatan PPL selesai, kamipun dihadapkan dengan Try Out UTN (Ujian Tulis Nasional) yang akan kami hadapi pada bulan November, Try Out yang kami jalani demi menunjang kesiapan kami menjelang UTN itu sendiri, Karena UTN adalah ujung tombak dari keberhasilan PPG, kami harus mempersiapkan segala hal semaksimal mungkin.


Udah ya ceritanya sampai disini dulu titik. Lah kok cepat banget ? mana pengalamannya? Lagi buntuh ide ni pikiran lagi bercabang antara PPL, PTK, UKIN, dan UTN. Jadi ceritatnya Cuma mau cuapcuap gak jelas aja… dadaaa sampai jumpa di cerita yang (lebih) bermanfaat lainnya. ehehe 

Rabu, 09 November 2016

Berbagi pengalaman SM3T di Nias Barat

Nias Barat, Sirombu. Suatu tempat yang tak pernah terlintas dipikiranku. Suatu tempat yang terdengar asing di telingaku. Suatu tempat baru yang kan ukir kisah perjalananku

Lewat program SM3T (Sarjana Mendidik di Daerah 3T) Terdepan, terluar, dan tertinggal, aku dapat menginjakkan kakiku disini, tempat sejuta wisata indah terbentang luas, pantai, pelabuhan, pulau-pulau indah di bumi bagian Nias sungguh merupakan karya Tuhan yang luar biasa. Kepulauan Nias mengundang sejuta pesona yang takkan pernah terelakkan. Keindahan budaya, bahasa, cerita-cerita mitos yang sayang jika terlewatkan.
Museum Pusaka Kepulauan Nias


Sedikit  cerita tentang penempatanku di Nias Barat ini, aku menjadi salah satu orang yang beruntung karena bisa menjadi bagian SM3T.  SMK Negeri 1 Sirombu adalah tempat mengabdiku selama satu tahun ke depan. Sekolah ini baru berdiri empat bulan lamanya, terdiri dari dua jurusan, yaitu  Perikanan Kelautan dan Pariwisata dengan jumlah siswa 60 orang. SMK baru ini memberikan banyak pengalaman baru bagiku. Disini, di tempat ini, aku menemui siswa-siswa dengan karakter yang berbeda, jahil, usil, pendiam, polos, rajin, pemalas, lucu, dan keras kepala. Mereka memberikan warna baru di hari-hariku, membuat aku tertawa,  tersenyum, semangat, dan terkadang menghelakan nafas melihat tingkah-tingkahnya.

Jalan berlumpur dan banjir bukan hal baru lagi di sini, mereka sudah ditempah untuk terbiasa menghadapinya, perjalanan berkilo-kilo telah jadikan kaki mereka kuat dan badan mereka gagah menenteng tas beratnya. Kekurangan kursi, meja, bahkan buku suatu yang sangat disesali, seandainya perhatian itu merata, mungkin mereka bisa merasakan pendidikan yang sama seperti di kota.
Bantuan kursi dan meja kepada siswa-siswi SMK Negeri 1 sirombu



Jalan menuju SMK Negeri 1 Sirombu, Nias Barat

SMK Negeri 1 Sirombu, Nias Barat
Keadaan Ujian Tengah Semester SMK Negeri 1 Sirombu

Ada harapan besar di dalam dada ini, yaitu “mereka dapat tumbuh”. Seperti benih yang baik ia akan tumbuh subur di tanah yang gembur, meski keadaan sekolah kami sangat terbatas, aku berharap impian mereka tak terbatah untuk menjangkau bintang-bintang di angkasa. Aku berharap mereka mampu memasuki dunia dewasa dengan cerdas, aku berharap mereka dapat memberikan yang terbaik untuk Indonesia yang lebih cerdas. SM3T Jaya ! SMK BISA !!

Pembuatan Tabel Sistem Periodik Unsur (SPU)oleh siswa jurusan Perikanan dan Kelautan

Selasa, 14 Januari 2014

Sebelum Semangat Natalku ini Padam

Hari terus berlari, menari-nari dengan indahnya
Membawa sepenggal kejadian-kejadian yang mungkin kan terus terlupakan

Halooo..
Disini aku buka sedikit ceritaku..
NATAL judulnya..
25 Desember diperingati sebagai hari natal, natal yang begitu aku idam-idamkan tiap tahunnya
Aku ingat kenangan tempo dulu.. tepat saat malam natal, 24 desember aku biasanya tak bisa tidur semalaman hanya karena ingin melihat santa claus yang menyelinap masuk ke rumahku dengan kereta rusanya, sambil tertawa “hohohohoooo, Merry Christmas” . Ya aku rindu momen itu, saat dimana pagi harinya aku tak menemukan kado natalku, lalu aku bertanya pada kakak ku namanya Apri.
“kak Apri, katamu santa clausnya datang semalam, kok kadoku gak ada”
“nanti kadonya nyusul di gereja, sama si pit hitam”
Nah siapa lagi pit hitam itu ya??? Kalau dalam perayaan natal anak-anak di gereja katolik selain diperkenalkan dengan Santa Claus berbadan bulat dengan janggut putih panjangnya, kami anak-anak juga akan dikenalkan dengan Pit hitam. Pit hitam itu adalah santa yang memiliki badan yang hitaaaaaam sekali.. dari ujung rambut sampe ujung kaki, kira-kira Cuma giginya yang berwarna putih itupun kalau rajin gosok gigi (LOL) hehehe..
Si pit hitam biasanya membawa karung dibelakang punggungnya, kemudian dia menakut-nakuti anak-anak yang nakal, “Hei anak-anak kalau kalian nakal dan suka membantah orang tua, Pit hitam a masukkan kalian ke dalam karung”, olok-olok si Pit Hitam
Biasanya kami semua akan ketakutan dan berlari ke santa claus yang baik hati, ramah dan tidak sombong hehehe..Berharap apalagi coba kalau bukan kado .

Nah itu cerita sepuluh tahun yang lalu.. “sekarang makna natal bagiku apa?”. Pertanyaan ini muncul di kepalaku ketika hari natal itu tiba. Tahu lagu Maria Shandy yang berjudul KARENA KITA? Disini kan ku bagikan sedikit liriknya...

WAKTU KECIL KITA MERINDUKAN NATAL
HADIAH YANG INDAH DAN MENAWAN
NAMUN TAK MENYADARI SEORANG BAYI T’LAH LAHIR
BAWA KES’LAMATAN TUK MANUSIA

Kira-kira masih seperti itukah pemikiranku saat ini mengenai natal.. sekedar hadiah yang dibingkis rapi dan gaun-gaun yang cantik pemberian Ibuku? Oh tidak aku sudah sedewasa ini, kalau Cuma memikirkan gaun yang indah, hadiah yang lucu, ataupun makanan yang terhidang enak, APA BEDANYA AKU DENGAN ANAK BERUSIA 5 TAHUN?
Jelas-jelas aku sudah tahu kalau Santa Claus dan Pit Hitam itu adalah teman-teman gerejaku yang dikostumkan seperti itu, masih begitukah responku pada natal. Hanya sekedar kemewahannyakah yang aku nanti-nantikan?
Pertanyaan ini terus aku refleksikan di dalam hati, namun siang berganti malam tak jua aku mendapat setitik terang makna natal, aku terus berkelut di dalam hati, tak bisakah natal kali ini aku berubah jadi lebih baik, ternyata sampai desember berlalupun aku tak bisa merasakan makna natal lagi. Hatiku terlalu naif untuk berkata Tuhan Yesus aku mau lahir kembali jadi yang baru, saat perbuatanku tak pernah menanggalkan cara hidupku yang lama. Aku terlalu naif Tuhan.. naif..

 Sampai januaripun tiba membawa RESOLUSInya.. make a wish di tahun yang barupun begitu saja terlewatkan olehku. Semangatku semakin padam, gairahku untuk menjadi baru semakin menyurut. Aku rindu saat-saat itu, saat dimana aku bisa cerita sepuasnya bersamamu Tuhan, saat dimana hatiku sedang cinta-cintanya padamu, saat dimana aku ingin tersenyum juga karena mu. AKU RINDU...
14 Januari 2014.. aku bertemu lagi dengan mereka teman-teman Legionerku, disana aku diajarkan untuk berdoa bersama lagi, yah sudah lama aku meninggalkan doa bersama legio ini dan berpikir bahwa doa di rumah sendiri juga pasti di dengar Tuhan, namun ada yang hilang dariku, semangatku mewartakan kabar sukacitamu surut ya Tuhan. perpanjangan tangan-tangan Tuhan (Legioner) yang membantu aku hidup kembali, hidup jadi Yuli yang dulu lagi, yang tidak egois dan sok sibuk, yang tidak malas-malasan dan sering cemberut. Disana aku bahagia, tangan-tangan Tuhan itu memegangku erat, dipikulnya salib yang selama ini ku bawa dengan berat. Aku bisa tertawa lepas bersamamu Tuhan, aku mau lahir lagi hari ini. Lahir untuk sebuah natalku di 14 januari ini ..
“Sesungguhnya NATAL itu adalah kelahiran imanmu kembali, bukan tanggalnya, bukan harinya, bukan juga kemewahannya, tapi semangatnya yang terus membara ketika kau berkata.. Halleluya..Halleluya..Ku mau hidup kembali Tuhan”
Tuhan memberkati J

Selasa, 01 Oktober 2013

Masih adakah PAHLAWAN TANPA TANDA JASA?




Sertifikasi yang saat ini sungguh marak untuk diperebutkan oleh guru-guru baik dari sekolah negeri dan sekolah swasta sungguh menjelaskan bahwa kondisi perekonomian guru mulai terangkat. Mungkin dulu kita sering mendengar pribahasa “Pahlawan  tanpa tanda jasa” namun kini yang terjadi adalah “Pahlawan tanda sertifikasi”. Lihat saja banyaknya mahasiswa FKIP( Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan) yang saat ini tengah  merebut titel S.pd, lagi-lagi kenyataan ini menjelaaskan bahwa peran guru yang dulu dianggap sebagai bukan apa-apa menjadi apa-apa.

Setiap orang memerlukan uang untuk meneruskan kelangsungan hidupnya  di tengah perekonomian yang krisis saat ini, dan sertifikasi adalah jalan keluar dari segala kegalauan guru di akhir bulan, coba dihitung-hitung perbedaan antara gaji guru tanpa sertifikasi dengan guru bersertifikasi, itu semua menjelaskan terbantunya guru dari kondisi labil ekonomi yang terjadi (maaf vikisiasi hehe). Hal inilah yang menjadi salah satu faktor pendukung guru dalam memperbaiki kualitas dirinya.
Namun jika hanya meninjau dari segi penghasilan semata, apakah kita boleh menjudge bahwa guru yang bersertifikasi lebih baik dari yang belum/tidak bersertifikasi? Tentu saja tidak karena untuk mendapat sertifikasi juga seorang guru harus memiliki pengalaman mengajar beberapa tahun dan dengan persyaratan lulusan S1. Keprofesionalan seorang guru bersertifikasi memang sangat dituntut dalam perannya, namun guru belum bersertifikasi juga harus bersikap profesional.

Dan kenyataannya di luar sana saya banyak melihat bagaimana tulusnya seorang guru dalam mengabdikan dirinya sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, contohnya saja guru honor di sekolah yang gajinya amat minim, atau guru agama yang mengajar suka rela baik di sekolah maupun di universitas. Dulu saat duduk di semester satu saya sungguh kagum dengan seorang yang bisa saya sebut sebagai dosen, namanya pak Ly.Tukijan seorang bapak yang sudah tua namun mengajar dengan semangatnya. Saat itu bapak Tukijan mengajar mata pelajaran katolik di kampus kami, saya ingat betul bahwa dia tidak pernah  terlambat lebih dari 15 menit seperti yang dosen lain sering  lakukan, dia juga selalu memberikan meteri dan pembelajaran yang menarik serta disiplin.  Suatu rasa kagum dan haru saya rasakan ketika mengetahui bapak tidak digaji dalam mengajar, dengan lokasi rumah yang sangat jauh dari kampus saya bisa menghitung-hitung berapa pengeluaran pak Tukijan selama satu semester mengajar kami, dan pastinya tahun berikutnya dia akan mengajar adik tingkat (mahasiswa baru) setelah kami selesai di semester ini

Dari sini tampak pada kita bahwa guru yang teladan bukan hanya dari golongan guru bersertifikasi, namun guru nonsertifikasi juga bisa menjadi seorang teladan ketika ia mau ikhlas mengabdikan segala kemampuan dan pengetahuannya bagi banyak orang yang membutuhkan. Tidak ada orang yang mau rugi tetapi tidak ada juga orang yang rugi karena mau berbagi. Hidup Guru NONSERTIFIKASI !!!

Jumat, 16 Agustus 2013

Pacaran dengan pria dewasa beresiko nikah muda



Pernikahan adalah suatu ikatan yang sakral, dimana dalam ikatan tersebut si pria dan wanita bukan lagu dua melainkan satu. Ya jadi satu tubuh, satu pemikiran, satu bahtera, dan tentunya satu hati. Ketika memasuki masa pernikahan mereka memiliki tugas masing-masing yang merupakan kewajiban yang harus dipenuhi. Butuh kesiapan mental dan ekonomi dalam membentuk suatu rumah tangga yang harmonis,

Saat ini kita sering mendengar kata “pengantin kecil”, lah pengantin kok kecil? bukannya orang yang sudah dewasa yang pantas menikah?  jawabannya sih simple bahwa kedewasaan itu kan bukan dilihat hanya dari faktor usia, memang sih seiring bertambahnya usia seseorang makin banyak juga pengalaman yang mereka alami, namun tidak demikian dalam pemikiran teman saya lisa( nama disamarkan), lisa adalah teman sekelas saya yang memilih nikah muda di semester IV kemarin dimana itu merupakan saat-saat seseorang sedang menempuh pendidikan yang lebih tinggi, alasan pernikahannya sih simple juga bahwa dia sudah memiliki pasangan yang terpaut umur berkisar lima tahun lebih tua darinya, ya kini lisa adalah ibu rumah tangga sekaligus mahasiswa yang masih berusia 20 tahun, menurut cerita mereka sudah menjalin hubungan selama 4 tahun dan si pria telah memiliki pekerjaan yang pantas, itulah alasan mereka menikah dan tentunya atas restu kedua orangtua  pasangan.

Hal serupa sama juga dialami oleh temanku Astuti yang memilih menikah diusia yang masih muda 20 tahun , namun berselang kabar bahwa pernikahannya adalah pernikahan dadakan (MBA),  pernikahan yang sebenarnya belum diharapkan namun apa daya Astuti tidak mungkin membawa dirinya yang telah berbadan dua seorang diri, dia butuh suami untuk berada disampingnya mempertanggungjawabkan kewajibannya. Namun dibalik kisah yang Astuti alami aku menyimpan kekaguman pada sosoknya, dengan berbadan dua tersebut ia tetap semangat dan tentunya percaya diri untuk tetap melanjutkan kuliahnya. Mungkin sebagian orang akan mencibir dari belakang, namun walau demikian perbuatan Astuti yang mempertanggungjawabkan kesalahannya telah termaafkan, selain itu ia juga masih ingin membahagiakan kedua orangtuanya yang telah berjerih payah menyekolahkannya.
Kedua cerita diatas mungkin merupakan cerita sehari-hari yang sering kita dengar, menikah diusia muda bahkan masih kuliah sering dipilih orang demi kebaikan tentunya. Membina mahligai rumah tangga saat masih kuliah  memang bukan perkara yang gampang, karena biar bagaimanapun juga perempuan memiliki tugas yang baru selain belajar yang mana tugas itu bukan tugas yang gampang, mulai dari mengurus suami, mengurus rumah, apalagi ketika akan memiliki momongan.

Namun ketika cinta telah mengisyaratkan dan ingin berdermaga di kehidupan terkadang sangat sulit untuk menolak. Kecendrungan wanita yang ingin dimomong oleh pria dewasa menjadi faktor mengapa wanita memilih nikah muda, ya karena ketika bertemankan pria yang dewasa kita juga tanpa sadar akan dituntun menjadi wanita dewasa, apalagi jika si pria sudah memasuki usia pernikahan, apa daya karena rasa cinta dan tak mau ditinggal si wanita akan berkorban, mengorbankan masa muda lebih tepatnya.

Namun percayalah bahwa Tuhan memantaskan dan meneguhkan hati bagi siapa saja yang ingin memilih nikah muda, karena hal itu lebih baik ketimbang masuk dalam cinta yang menyesatkan. Semua tergantung cara kita menyikapi, mau nikah muda atau menitih karir dulu semua adalah baik adanya jika dilandaskan dengan niat yang baik pula. Salam~ 

Sabtu, 10 Agustus 2013

Senyum ke 30



Oleh : Yuliana Sirait

Aku bersamamu
Mengenalmu
Berbagi kasih denganmu

30 hari
Mungkin waktu yang singkat
Mungkin terlalu cepat
Tuk ku lisankan
“ Aku padamu”

Hati ini
Butuh suatu perekat
Butuh ikatan yang kuat

Agar hatiku
Juga hatimu
Dapat berlabuh
Di pulau itu

Pulau dengan sejuta pohon kelapa
Ya, pohon kelapa
Suatu pohon yang kokoh
Akar, batang, ranting, daunnya

Tak lupa ia juga berbuah
 Besar, manis, dan berguna

Sungguh aku dan kamu
Ingin itu
Memetik buah cinta kita
Dimana
Kan kita pupuk bersama
Cinta ini
Yang akan
Berbuah manis
Bersamamu
30 hariku 

Kamis, 08 Agustus 2013

Kecantikan Wanita Indonesia




Tak dipungkiri lagi bahwa kecantikan adalah modal pertama bagi seorang wanita untuk mendapat perhatian, baik dari pria idaman maupun masyarakat sekitar. Pasti kita  seringkali mendengar pertanyaan seperti ini, “ bagaimana calon istrimu cantik bukan?” atau pernyataan seperti ini,” dibutuhkan seorang karyawati berpenampilan menarik, tinggi badan sekian....”. Ya hal tersebut sudah lumrah kita dengar karena wanita memanglah diciptakan dari suatu keindahan dan untuk sebuah keindahan.
Setiap wanita ingin tampil cantik dan modis, disukai banyak orang dan bernilai, setiap wanita butuh dan bahagia akan sebuah pujian, pujian demi pujian akan membuat kepercayaan diri seorang wanita terangkat. Merasa dihargai katanya!
Namun apa jadinya jika wanita harus memaksakan diri, contohnya saja bergaya bak artis-artis luar demi memuaskan hasratnya agar dipandang menarik. Sesungguhnya setiap wanita bebas mengekspresikan dirinya bergaya sesukanya demi menunjang penampilannya. Namun kita juga jangan lupa sejarah, tentu kita tahu siapa-siapa saja sosok wanita dibelakang kita yang membuat wanita sekarang bisa bergaya membahana, yang dulunya huruf saja ia tak kenal. Ibu Kartini salah satunya, sosok inspiratif yang lebih dari cetar membahana. R.A kartini dikenal sebagai sosok wanita yang nasionalis dan menjunjung tinggi harkat martabat wanita Indonesia, sungguh ia membebaskan kaumnya dari jeratan diskriminasi, tetapi kebebasan apa yang sesungguhnya ia perjuangkan? Apakah bebas bertelanjang dada, atau bebas memperlakukan pria semaunya. Tentu tidak!


R.A . Kartini memiliki misi yang lebih berharga dari itu semua, ia mau wanita Indonesia bebas mengekspresikan dirinya menjadi apa yang ia mau tapi tentunya dalam koridor dan norma, mengapa demikian? Karena kita wanita Indonesia, wanita timur katanya yang tak bisa lepas dari norma-norma yang berlaku demi kebaikan setiap insan. Wanita bisa menjadi racun dan madu itu kata pepatah, ia bisa merusak dan bisa mendamaikan. Adalah sebaik-baiknya kita menjadi wanita yang modern tapi bernorma, karena sekali kita melanggar norma bukan hanya kita yang jadi celaka namun anak bangsapun kena imbasnya.
Kurang apalagi coba, wanita sekarang sudah bisa sederajat dalam pekerjaan dengan pria bahkan dalam rumah tangga pria dan wanita sudah setara, saling membantu satu sama lain, ibu memasak  ayah gendong anak. Dan  kita harus sadari bahwa persamaan gender ini bukan jadi alasan bagi kita wanita untuk berlaku semaunya, mempertontonkan keindahan demi suatu gaya hidup, sungguh wanita diciptakan tetaplah sebagai suatu keindahan tapi layaknya suatu keindahan yang mendamaikan bukan menyesatkan.
Untuk itu ayo Kartini modern kita galakan kecantikan wanita indonesia yang berazaskan kecantikan baik dari lahiriah maupun batiniah. Outer and inner beauty. Karena itu samalah pentingnya J